Mungkin kisah ini sudah tidak asing lagi bagi Anda. Kisah tentang seorang atlet yang terus berjuang dan menahan rasa sakit, serta dorongan seorang ayah untuk anaknya hingga mencapai satu tujuan, garis finish.
Alkisah, ada seorang raja yang bijaksana. Rakyatnya hidup makmur sejahtera. Sang Raja punya dua orang putra yang sama-sama hebatnya. Karena itu, Sang Raja kebingungan, mana putranya yang akan diangkat jadi putra mahkota menggantikan dirinya
Kita tak bisa sukses sendirian. Pasti ada banyak tangan yang membantu kita meraihnya. Bersyukur dan berterima kasih atas jasa mereka akan jadi kekuatan yang mendatangkan kebaikan berlipat ganda. Sebuah kisah berikut semoga bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang arti peran orang lain bagi keberhasilan kita…
Guru adalah manusia biasa. Mereka pernah berbuat salah dan tidak selalu menyenangkan. Tapi mereka mau berubah dan memperbaiki diri. Mereka mempunyai pandangan yang lebih terbuka, sehingga mereka dinamakan ‘guru’.
Ibu adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita. Beliau adalah orang yang rela menahan rasa sakit dan segala beban ketika mengandung dan melahirkan kita.
Suatu hari, seorang pengembara menghentikan laju kuda tunggangannya saat melihat seorang bapak tua yang sedang menebang kayu sambil bernyanyi gembira. Ia pun kemudian menyapa si bapak, “Selamat siang Bapak, apakah saya boleh beristirahat sejenak di tempat ini?”
Alkisah, ada seorang pemuda yang mengadu pada gurunya. Ia merasa, dirinya selalu kurang beruntung. Ia menganggap, dirinya memang terlahir dengan sejumlah kesialan sehingga apa pun yang dilakukannya selalu gagal. Karena itu, ia meminta nasihat pada gurunya agar bisa mengubah nasibnya itu.
Sebuah cerita nyata dari pengalaman seorang pemuda dermawan yang hatinya dihentakkan oleh sepasang kakek dan nenek misterius ketika sedang menaiki keretacommuter line
Seorang dosen memberikan kuliah tentang manajemen stres. Ia mengangkat sebuah gelas berisikan air dan bertanya pada mahasiswanya, ”Menurut kalian, berapa berat air dalam gelas ini?”
Alkisah, ada sebuah perusahaan yang membuat tes kepada calon pegawai yang bertugas menjual di lapangan. Karena yang lolos hingga tahap akhir ada tiga orang,
Alkisah, di sebuah lahan pertanian ada dua ekor kuda. Dari kejauhan, kedua kuda itu tampak seperti kuda-kuda lainnya. Tetapi jika kita melihatnya lebih dekat, kita baru akan memperhatikan sesuatu yang sungguh menarik.
Kehidupan pasti tak lepas dari aneka permasalahan. Ada yang berat, banyak pula yang ringan. Ada yang bisa diselesaikan dalam satu dua hari. Tapi sering pula baru terselesaikan berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun lamanya. Dari semua masalah yang berhasil terselesaikan, ada satu kesamaan. Yakni, adanya solusi.
Semua manusia pasti memiliki impian yang ingin dicapai. Tapi bagaimana jika dalam mencapai impian tersebut, ada faktor penghambat yang bisa membuat Anda menyerah?
Suatu ketika istri dari John Calvin Maxwell (seorang pembicara/motivator top), yaitu Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan.
Suatu kali, sebuah keluarga yang cukup harmonis mengalami ujian yang cukup sulit. Sang ayah yang merupakan pencari nafkah satu-satunya, sakit keras. Karena itulah, sang ibu dan dua anak kembar mereka yang masih berusia belasan, terpaksa harus bekerja keras. Sang ibu membuat kue, dan kedua anak mereka menjualnya sembari berangkat ke sekolah.
Kondisi kita saat ini tak bisa diubah tanpa
kita sendiri yang mengubahnya.
Sadari kekurangan, perbaiki diri, dan maksimalkan potensi!
Saat kesempatan datang, manfaatkan, maka semua impian bisa
menjadi kenyataan.