Selasa, 01 September 2015

Mencicipi Kehidupan

Alkisah, ada seorang muda yang sebelum memulai latihannya, ia meminta kepastian terlebih dulu dari sang Guru.

"Bisakah Guru mengajarkan saya tujuan hidup manusia?"

"Tidak," jawab sang Guru.
"Atau setidaknya maknanya?"
"Tidak bisa."
"Bisakah Guru menunjukkan pada saya sifat kematian dan kehidupan itu?"
"Tidak."

Akhirnya, pemuda itu melangkah pergi dengan sangat kesal dan mengumpat. Semua murid yang ada di situ terkejut karena mengetahui Guru mereka ternyata tidaklah sebijak yang mereka kira.
Lalu dengan suara tenang, sang Guru berkata lagi, "Bagaimana kau bisa memahami sifat kehidupan dan makna hidup jika kau sendiri belum pernah merasakannya? Sebaiknya kau memakan makananmu daripada hanya mengira-ngira rasanya."

Jika kita menilik diri sendiri, bukankah kita sering kali seperti pemuda tadi? Sebelum mengungkapkan sebuah ide atau sebelum mulai mewujudkan mimpi, kita selalu terbentur dengan pertanyaan, "Bagaimana jika?" Hingga akhirnya apa yang ingin kita utarakan dan lakukan tidak pernah benar-benar dijalani.

Berikut petikan lirik sebuah lagu terkenal, "But if you never try you\'ll never know just what you\'re worth". Jika kau tidak pernah mencobanya, kau takkan pernah tahu apa yang berharga buatmu. Sama halnya, kita baru bisa tahu bagaimana rasanya makanan di depan kita setelah kita mencicipinya. Kita baru bisa tahu sebuah peluang itu baik atau tidak setelah kita mencoba menjalankannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment yg membangun ya.. Thx