Senin, 21 November 2016

Zhang Da : Inspirasi Tentang Bakti Yang Luar Biasa

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki namanya Zhang Da. Anak itu masih berumur 10 tahun ketika harus melakukan kehidupan yang sangat luar biasa berat dan belum pantas dijalankan seorang anak.

Ketika Pemerintah China mengetahui apa yang Zhang Da lakukan maka pemerintah memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara Tinggi kepadanya. Dia adalah salah satu dari sepuluh orang yang terpilih telah melakukan perbuatan yang luar biasa diantara 1,4 milyar penduduk China.
Pemerintah China, di kota Nanjing, Propinsi Jiangxu, pada tgl 27 Januari 2006 menyiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri untuk memberikan anugerah penghargaan kepada 10 orang yang luar biasa dan salah satunya adalah Zhang Da.
Ketika tahun 2001 ia mulai berumur 10 tahun dan sampai ia berumur 15 tahun telah melakukan pekerjaan yang diluar batas logika.
Tahun itu Zhang Da ditinggal pergi oleh ibunya karena tidak tahan hidup menderita dalam kemiskinan ditambah adanya sang suami yang sakit keras. Sejak hari itu Zhang Da harus hidup dengan ayahnya yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun mengambil tanggungjawab yang sangat berat.
Ia harus sekolah, dan mencari makan untuk dirinya dan ayahnya, ia juga harus mencari obat-obat yang tidak murah untuk ayahnya. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab dan kenyataan hidup yang pahit pahit seperti ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda dan membuat semua orang terkagum-kagum adalah ia tidak menyerah menghadapi semua itu.
Hatinya sangat mulia karena dia tidak tergoda untuk melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab meneruskan kehidupannya bersama ayahnya. Ia harus terus bersekolah. Pergi pulang ke sekolah harus berjalan kaki lewat hutan kecil dan dalam perjalanan dari dan ke sekolah itu ia memakan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui untuk mengisi perutnya. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput yang bisa dia makan.
Dari pengalamannya itu ia tahu mana yang bisa diterima oleh lidahnya dan kadang2 dia harus mengalami sakit dan pusing karena salah makan. Pulang sekolah di siang hari atau sore hari, ia bergabung beberapa tukang batu untuk bekerja dan memperoleh upah sekadarnya. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk ayahnya.
Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun dan karena semangat hidupnya yang bergelora badannya tetap sehat, segar dan kuat dan dengan tekun Zhang Da merawat ayahnya yang sakit sejak dia berumur 10 tahun. Ia harus menggendong ayahnya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikannya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan rumah tangganya, semua dia kerjakan dengan rasa ikhlas serta tanggung jawab dan kasih. Eloknya lagi karena perawatan yang mahal Zhang Da menyuntik sendiri ayahnya.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da harus melakukan itu. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik ayahnya sendiri.
Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, Namun jika karena kondisi apa boleh buat segala risiko harus dilakukan dan ternyata Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Menyuntik sudah dilakukannya selama lima tahun dan dia trampil melakukan itu.
Dalam acara penganugerahan hadir para pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal, Pada saat tiba giliran penerimaan penghargaan bagi Zhang Da semua mata tertuju kepadanya setelah Pembawa Acara membacakan kisah hidupnya yang mengharukan tetapi membuat detak kagum para hadirin. Pada akhir pembacaan kisah hidupnya Pembawa acara bertanya kepadanya, "Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu inginkankan bisa terjadi dalam hidupmu, mungkin sejumlah uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, dan kalau kamu sudah besar mau kuliah di mana, sebut saja!.
Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"
Zhang Da terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun bertanya lagi hal yang sama kepadanya, Zhang Da tetap diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab: "Aku ingin Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa mengurus Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!" demikian Zhang Da bicara dengan suara keras dan penuh harap.
Seketika itu semua hadirin dan banyak pemirsa di TV menitikkan air mata terharu mengapa ia tidak minta sesuatu untuk pengobatan ayahnya, mengapa ia tidak minta dana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta apapun kecuali mengharap yang paling utama bagi dirinya yaitu "Aku ingin Mama Kembali, sebuah ungkapan yang sudah dipendamnya sejak saat melihat ibunya pergi meninggalkan dia dan ayahnya.
Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam menghadapi kesulitan hidup ini. Tapi setiap orang pasti telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yang istimewa untuk menjalani hidup di dunia. Sehebat apapun kesulitan yang dihadapi pasti ada jalan keluarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment yg membangun ya.. Thx