Perjalanan ke dalam diri adalah sebuah perjalanan panjang tak bertepi, sampai kematian menjemput diri...
Belajar mengenal diri, lalu menyelami diri, hingga kita bertemu dengan diri sejati, itulah cara menumbuhkan level kesadaran diri...
Ketika kesadaran diri semakin tinggi, akhirnya kita bisa menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri adalah sebab ulah dan kontribusi perilaku diri sendiri, maka kitapun menjadi lebih bertanggung jawab atas apapun yang terjadi dalam hidup..
Lalu kita secara perlahan mulai berhenti menyiksa diri dengan menyalahkan keadaan, lingkungan, kejadian, dan orang-orang lain.
Dengan kesadaran baru inilah, lalu kita berhenti memposisikan diri sebagai penonton kehidupan, yang hanya bersorak sorai dan memberikan komentar nyinyir tentang kehidupan orang lain...
Sehingga kita tidak lagi sibuk ngurusin hidup orang lain, sebab kita sudah disibukkan dengan perbaikan dan pembenahan atas carut marutnya pikiran, perasaan, dan kehidupan kita sendiri...
Yang menyebabkan kita sering lupa diri, bahwa kita adalah pelaku kehidupan, yang bertanggung jawab penuh atas kehidupan kita sendiri...
Dengan kesadaran baru ini juga kita mampu meninggalkan perilaku lama yang senang mengambil peran sebagai korban kehidupan...
Yang selalu merengek-rengek, termehek-mehek, mengeluhkan dan meratapi penderitaan yang kita ciptakan sendiri...
Berbekal paradigma di atas, kita bisa mulai melatih diri untuk belajar melihat sisi positif dari segala sesuatu...
Misal,
- Bersyukur sekali memiliki orang tua dengan ekonomi pas-pasan, sebab sebagai anak kita memiliki kesempatan untuk membiayai dan merawat kehidupan orang tua di masa senja mereka...
- Bersyukur memiliki anak yang Nakal, anak Autis, Down Syndrom, ADHD, sebagai orang tua kita mempunyai guru kesabaran yang setia mengajari kita setiap hari setiap menit...
- Bersyukur memiliki pasangan hidup cerewet, sebab kita memiliki penasehat pribadi yang senantiasa setia mengingatkan kita tanpa perlu kita bayar...
- Bersyukur belum memiliki pasangan, sebab kita memiliki banyak kesempatan untuk berkumpul dengan teman-teman...
- Bersyukur belum memiliki keturunan, sebab kita memiliki banyak waktu untuk memberikan perhatian dan cinta kita kepada pasangan...
- Bersyukur memiliki orangtua yang sakit-sakitan, sebab kita memiliki banyak kesempatan untuk membalas budi atas segala lelah, dan kerja keras orangtua yang membesarkan kita...
YA, dengan menggunakan kacamata cinta, tiada lain yang terucap, kecuali syukur, syukur, dan syukur...
Itulah cara sederhana menjalani dan menikmati hidup...
Sahabat...
Mengapa kita perlu belajar melatih diri untuk melihat sesuatu hal dengan kacamata positif?
Yang jika dikelas pelatihan saya namakan kacamata tersebut dengan KACAMATA CINTA..
Dengan terus melatih diri untuk melihat sisi positif, kita akan mampu melihat ada banyak cinta di dalam diri setiap manusia, kita akan berjumpa keindahan disetiap sudut-sudut bumi..
Sehingga didalam ruang hati, tidak ada lagi tempat bagi hadirnya rasa kecewa, amarah dendam, dan benci...
Dengan menggunakan kacamata cinta, kita akan mampu melihat keindahan serupa surga di mana-mana...
Apapun yang terlihat semuanya menyejukkan mata...
Apapun yang dirasa semua menentramkan jiwa...
Dan yang paling indah adalah, ketika kita mampu melihat sisi positif dari segala peristiwa, yang pertama kali merasakan damai dan sejuk adalah diri kita sendiri...
So, Let's Transform!
Hermawan GS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment yg membangun ya.. Thx