Selasa, 05 Januari 2016

Latihan Menjadi Sempurna



Oleh Andrie Wongso
Alkisah di sebuah desa, masyarakatnya terkenal dengan aliran beladirinya. Banyak petarung dan pejuang hebat yang muncul dari desa tersebut. Namun, dari sekian banyak ahli beladiri di sana, ada seorang anak yang tumbuh biasa-biasa saja. Ia bahkan selalu kalah ketika bertanding dengan kawan-kawannya.

Setelah menginjak usia remaja, karena merasa tak punya kemampuan beladiri yang mumpuni, ia menjadi seorang tukang pemecah batu. Batu-batu cadas yang sangat keras menjadi "lawan tanding"-nya setiap hari.

Suatu hari, ada seorang tua menyapa. "Kalau ada yang mengajari kamu beladiri lagi, apakah kamu mau? Aku melihat kamu seorang pekerja keras dan tanganmu sungguh kuat. Tapi ada satu syarat!"
Mendengar penawaran itu, mata si pemuda berseri-seri. Impiannya ingin jadi ahli beladiri kembali muncul. "Hah, Bapak mau mengajari saya? Mau... mau... Apa syaratnya?"
"Kamu tidak boleh mengeluh dan mau mendengar semua nasihatku!" tegasnya.

Maka singkat cerita, setiap habis memecah batu, si pemuda pun berguru pada orang tua tadi, yang ternyata seorang guru bela diri. Hanya saja, ada yang aneh. Sang guru hanya mengajarinya satu jurus saja, yakni jurus pukulan. Beberapa hari, beberapa minggu, hingga beberapa bulan, si pemuda bersabar. Ia sudah berjanji untuk tidak mengeluh dan mau mendengarkan semua nasihat gurunya.

Namun suatu hari, akhirnya ia pun memberanikan diri bertanya pada gurunya. "Wahai Guru, aku sudah belajar beberapa lama di sini. Tapi mengapa, hanya satu jurus ini yang diajarkan padaku. Bagaimana aku bisa menang dan jadi ahli beladiri jika hanya jurus ini yang aku pelajari?" tanyanya hati-hati, agar tak menyinggung gurunya.

Sang guru tersenyum. "Dulu kamu berjanji tidak mengeluh dan mau mendengar nasihatku. Jadi, teruskan saja tanpa banyak bertanya." Mendengar itu, si pemuda pun tak berani lagi bertanya pada sang guru, meski ia sebenarnya sangat ingin mendapat jurus yang lain.

Suatu ketika, kembali diadakan turnamen beladiri di desa tersebut. Sang guru pun mengajak si pemuda untuk ikut bertanding. Awalnya si pemuda ragu, karena ia hanya punya satu jurus pukulan yang dilatihnya sangat lama. Tapi, ia menuruti keinginan gurunya.

Tak disangka! Hanya dengan satu jurus, karena sudah dilatih sangat lama, ia mampu mengalahkan lawan-lawannya dengan jurus tersebut. Hingga, ia pun akhirnya juara dan diakui sebagai prajurit istimewa, seperti yang dicita-citakan selama ini. Ia pun berterima kasih pada gurunya. Kini ia sadar, bahwa ternyata fokusnya berlatih satu jurus-ditambah kekuatan pukulan yang dilatih saat menjadi pemecah batu-telah membuatnya punya pukulan sempurna sehingga mampu mengalahkan lawan dengan banyak jurus.

Sahabat luar biasa,

Banyak orang sukses di dunia melakukan hal yang sederhana saja. Yakni, terus fokus melatih kemampuan yang paling ia bisa sehingga pelan-pelan, semua bertumbuh menjadi sempurna. Di sinilah konsistensi membuat apa yang kita bisa menjadi biasa dan apa yang kita biasakan menjadi sempurna. Saat itulah, kita pasti punya kekuatan hebat yang akan mampu mengubah nasib. Karena itu, mari kita latih kekuatan terbaik yang kita miliki, apa pun bidang yang saat ini sedang kita jalani. Dengan begitu, kita akan punya peran yang jauh lebih berarti, dengan "kesempurnaan" sesuai peran yang kita miliki. Pasti, hari esok & hari sukses akan menjadi milik kita.
Fokus, latih, dan sukseskan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment yg membangun ya.. Thx