Kamis, 02 Juli 2015

Pengguna iPhone dan iPad Tidak Tahu iTunes?

Selama ini kita mengenal iPhone dan iPad merupakah produk yang spektakuler yang lahir dari tangan dingin Steve Jobs, di bawah perusahaan berlogo buah apel Apple Inc.

Menjadi konsumen produk Apple Inc. pun menjadi sebuah keharusan bagi sebagian kalangan, ini tidak bisa dipungkiri dengan nama besar Apple Inc. mampu menghipnotis banyak orang untuk memakai produk mereka.

Pertanyaan yang muncul kemudian, seberapa tangguhkah keperkasaan Apple Inc. di mata konsumen yang sudah membeli produk mereka? Ternyata hal ini tak lebih dari orang yang membeli BlackBerry hanya untuk sekadar tren semata, agar terlihat keren walaupun tak pernah mengaktifkan layanan BBM. Paman saya, membeli BlackBerry Touch dengan harga baru, sangat mahal untuk kantong saya, lalu dia pamer bahwa ini adalah produk bagus, namun pamernya dia hanya sebatas produk bagus saja, saat saya tanya berapa pin BBM dia malah nyahut seperti ini, “Lho, di BlackBerry ada bahan bakar minyak juga?” Jadilah saya menjelaskan sedikit pemahaman terhadap BBM (BlackBerry Massenger) di layanan khusus BlackBerry, yang sebenarnya tak lebih hebat dari layanan chatting lain seperti WhatsApp, Line, Kakao, bahkan Facebook.

Hubungannya dengan pengguna produk Apple Inc. sangat erat. Masalah yang muncul tak jauh beda dengan di atas, jika menggunakan BlackBerry karena nama besar mereka itu maka orang menggunakan iPhone maupun iPad karena nama besar Apple Inc. juga. Di mana letak kesamaan ini? Pertama produk Apple Inc. dikenal produk dengan harga mahal dan banyak keungungan, BlackBerry juga sama. Keunggulan lain tentu tidak ada karena gempuran produk Asia yang ternyata dulu hanya sebagai penyupai kekuatan untuk Apple Inc.

Kisah ini bermula saat teman dekat saya kuliah ke Belanda, (rata-rata orang kuliah ke luar negeri akan membeli produk Apple Inc.). Teman saya ini tentu bukan orang bodoh yang mau menerima begitu saja anjuran teman, karena alasan lain juga tablet merek lain belum begitu terkenal walau sudah beredar saat itu. Teman saya ini dengan bangga pamer iPad saat pulang ke Indonesia. Saya yang sudah berulang kali baca informasi tentang teknologi, termasuk keunggulan iPad dan bagaimana lahirnya sebuah iPad dengan banyak peran penting vendor Asia di dalamnya, saya hanya memberi senyum. Saya pun mencoba bertanya apa yang dia lakukan dengan iPad mewahnya itu, spontan jawabannya; game!

Saya pun tidak terkejut, memang begitu kebanyakan orang menggunakan iPad atau tablet saat ini bukan? Lalu saya mulai otak-atik iPad berwarna hitam itu dengan gaya kuno, tanya ini itu akan kelebihan iPad di mata dia dan bagaimana kita menginstal aplikasi di papan hitam itu. Dia hanya tahu iPad untuk main game, bahkan aplikasi berita seperti Kompas tidak dia tahu apakah tersedia di App Store. Parahnya lagi kebanyakan game di iPadnya itu diinstal dan dibeli oleh ponakannya di App Store, dia sendiri masih bingung App Store itu apa!

Cerita lain juga datang dari teman saya, dia sudah pernah tinggal di Kanada selama setahu dalam rangka pertukaran pelajaran dan melanjutkan pendidikan ke Korea. Dalam sebuah diskusi, saya yang sudah menggunakan Android meminta dia add pertemanan di beberapa layanan chatting yang saya instal di ponsel saya. Jawabannya malah lebih menjencangkan, sudah lebih tiga tahun dia menggunakan iPhone namun tidak ada satu pun layanan chatting di ponsel pintarnya. Katanya, cukup SMS atau pesan Facebook saja.

Selidik punya selidik pun saya semakin gencar tanya ini itu, dengan polos dia menjawab beberapa lagu di iPhone kesayangannya dia impor dari komputer. Nasib benar teman saya ini. Benar-benar canggih! Dia malah tidak pernah upgrade aplikasi di ponselnya ke versi terbaru, alasannya; harus bayar!

Ke mana iTunes lari? Entah! Kedua teman saya ini malah mengeleng saat saya tanya iTunes. Persepsi kemudian bahwa mereka tidak pernah membeli lagu-lagu di iTunes. Apalagi mereka tahu bahwa iTunes sudah menjual film-film hebat!

Produk Apple Inc. memang sangat besar pengaruhnya; namun Steve Jobs dan Tim Cook tidak perlu bangga dengan hal-hal demikian. Bahwa sebagian besar orang membeli iPad maupun iPhone kerena trend nama besar Apple Inc. dan karena mereka sebentar tinggal diluar negeri. Selebihnya sebagian pengguna produk Apple Inc. hanya tahu bahwa mereka menggunakan produk mewah dari segi harga.

Memilih produk khususnya smartphone sebuah pilihan masing-masing individu. Namun sebelum membeli ada baiknya pelajari kelebihan dan kekurangan, lalu apa yang akan dilakukan setelah itu. Kalau iPad hanya untuk main game saja masih mau beli yang mahal? Kalau iPhone hanya untuk SMS, Telpon dan Facebookan doang masih mau beli yang mahal? Produk murah malah lebih banyak dari vendor ternama dan berasal dari Asia pula! Kualitasnya? Malah bisa lebih bagus dari produk Apple Inc.

Mau bergaya atau tidak terserah konsumen, produk Apple Inc. hanya dikenal di kalangan tertentu saja dan Android (termasuk BlackBerry) yang masih seumur jagung sudah dikenal ke pelosok-pelosok. Pilih mana? Ikuti kata hati! Selamat bersenang-senang dengan smartphone andalan Anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment yg membangun ya.. Thx