Jaman dulu, tahun delapan puluhan kalau saya berbicara di TVRI menjelaskan tentang agama Buddha kami harus mengetik karena tidak ada computer dan laptop, untuk membuat kopian harus ada kertas karbon. Tetapi coba perhatikan, tetapi ada yang tidak bisa diubah sains dan teknologi seolah-olah berhenti tidak bisa melakukan perubahan apa-apa, apakah itu ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan oleh pikiran kita seoalah-olah tanpa batas melakukan bermacam-macam perubahan dalam waktu yang tidak lama dan perubahan itu tidak akan pernah berhenti sampai kapan!
Tetapi saudara ada sesuatu yang ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi tidak bisa melakukan apa-apa berhenti, tidak bisa melakukan rekayasa, tidak bisa merubah apakah itu?
1. Menjadi tua, apakah teknologi bisa mengubah ketuaan dan membuat orang tidak bisa menjadi tua, semuanya itu tidak bisa.
2. Sakit, teknologi bisa menemukan obat-obatan menjaga kesehatan menjadi lebih baik tetapi teknologi tidak bisa mengubah ketuaan, teknologi juga tidak bisa membendung supaya kita tidak sakit. Siapa di antara umat manusia yang belum pernah sakit.
3. Kematian, teknologi tidak pernah mampu menghentikan kematian tidak ada orang di dunia ini yang belum pernah mati, belum terjadi orang yang belum pernah mati karena saiens dan teknologi tidak bisa mencegah kematian.
4. Semua orang akan berpisah dengan orang yang dicintai dan yang disayangi, apakah ayah, Ibu, atau suami meninggal dulu karena teknologi tidak bisa mencegah berpisah dengan orang yang kita cintai.
Semua orang akan memiliki karmanya masing-masing, teknologi tidak bisa menghalang-halangi. Apakah seseorang beragama Buddha atau bukan, apakah seseorang itu senang beragama Buddha atau tidak, semuanya tidak bisa mengingkari dan menghindari apalagi menolak umur tua, sakit , mati dan berpisah dengan orang yang dicintai dan memetik akibat karma.
Siapa yang bisa menolak atau menghindari semuanya itu, tidak mungkin dan sangat tidak mungkin, ilmu pengetahuan dan teknologi seolah-olah tidak berdaya menghadapi umur tua, sakit dan kematian, perpisahan dengan yang dicintai dan memetik akibat perbuatan masing-masing.
Oleh karena itu ingin sehat wajar, usaha ingin lancar wajar dan silahkan, tetapi apakah kita sudah bersiap-siap, kalau umur tua sudah mulai jalan, sakit dan berpisah dengan orang yang dicintai akibat karma yang buruk datang.
5. Semua orang pasti memetik karma, tidak bisa dihindari, orang percaya hukum karma atau tidak, itu tidak menuntut karena hukum karma itu jalan terus, karena itu kalau kita melakukan kebajikan guru agung kita mengatakan jangan meremehkan kebajikan walaupun memberikan makan pada se-ekor anjing, kucing dan semut itu juga suatu kebajikan, apalagi mempersembahkan dana kepada Sangha, membantu mereka yang kena bencana alam, mereka yang sengsara,
itu kebajikan.
Dan hukum karma itu pasti, kebajikan yang kecil pun akan berbuah kebahagiaan, Guru Agung kita menyatakan itu, oleh karena itu yang pasti itu jangan diharap-harapkan. Kenapa? Namanya aja sudah pasti kok diharap-harapkan, kalau diharapkan menjadi beban pikiran kita dan mengotori batin kita, keserakahan bertambah, kekhawatiran bertambah, pamprih bertambah, keakuan juga bertambah. Andai kita berbuat baik itu pasti berbahagia dan memetik buah yang baik, karena hukum karma itu pasti dan jalan sendiri tidak usah di harap, Sebuah contoh: matahari pasti akan terbit sebelah timur itu sudah pasti. Tidak perlu mengharap pasti matahari akan terbit sebelah timur, seperti itulah hukum karma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment yg membangun ya.. Thx